Senin, 21 Juni 2010

Perkembangan Diri dan Identitas

Saat ini anak-anak senang bereksperimen sesuai dengan apa yang disukainya, dan orangtua bertugas untuk mengarahkannya dan membantu anak mengenali diri dan berikan pemahaman bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh setiap individu yang berbeda-beda, itu merupakan cirri atau identitas dari setiap individu.
Masa kanak-kanak adalah saat yang sangat tepat untuk mengembangkan pola pemikiran seorang anak, Dari yang tidak tahu menjadi tahu, kemudian dapat mengembangkannya sendiri.
Selama proses kanak-kanak, terjadi perubahan dan perkembangan pada fisik, kognitif dan sosial serta emosional yang saling terkait. Anak mulai belajar melihat dan mencoba langsung apa yang ia amati, dan pemikiran menjadi berkembang. Pada masa inilah menurut Piaget, anak memasuki fase operasional konkrit yaitu anak mulai mengidentifikasikan dan memposisikan diri dalam hidupnya.
Pada usia sekolah dasar, anak mulai mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang individu yang aktif. masa inilah anak mulai belajar untuk mengenal lebih jauh siapakah dirinya. Pembelajaran yang dilaksanakan akan menentukan pola pikir anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif, sosial dan emosionalnya. Umur yang bermacam-macam membuat tingkat berpikir mereka pun berbeda. Menurut Piaget, mereka masih berada dalam tahap pra-operasional. Di mana pemikirannya masih memerlukan banyak contoh dari apa yang ia lihat dan ia dengar. Begitu pula saat berinteraksi dengan orang lain, anak usia pra-sekolah berusaha untuk mengaktualisasikan dirinya dalam perannya di dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat kecil dan adaptasi di sekolah barunya. Bimbingan orang tua mendukung anak untuk mau dan berani memasuki dunia sekolah.

Di usia remaja, pencarian identitas diri akan lebih banyak melibatkan hubungan bersama orang lain. Pendapat orang lain merupakan acuan penting bagi remaja tentang bagaimana ia kelak akan melihat dirinya. Juga melihat bagaimana hubungan dengan orang di sekitarnya pun turut memengaruhi atau menjadi penting bagi kehidupannya.

Anak & Sekolah


Kemampuan dasar anak prasekolah dapat diukur menggunakan Boehm Test of Basic Concept-Preschool Version, dimana Boehm-Preschool didesain untuk mengukur pengetahuan anak tentang 26 konsep relasional (52 item) dasar, yang dipandang penting untuk dicapai dalam permulaan tahun-tahun sekolah. Secara individual, ini dapat digunakan pada anak usia 3 – 5 tahun, dan untuk anak yang lebih tua, yang mempunyai kebutuhan pendidikan khusus.
Dari Boehm Test of Basic Concept-Preschool Version orang tua dapat mengetahui pengetahuan tentang konsep dasar anak, contohnya anak dapat atau tidak mengikuti perintah dari guru, memahami instruksi dari orang yang lebih dewasa, mampu atau tidak berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Konsep relasional mengacu pada karakteristik dari orang dan objek, seperti: Ukuran (paling tinggi), arah (atas-bawah), jumlah (banyak-sedikit) dan waktu (sesudah-sebelum).
Seiring perkembangan diduni pendidikan banyak sekali sekolah yang didirikan untuk anak-anak.orang tau harus lebih selektif dalam menentukan pendidikan untuk anaknya. Macam-macam sekolah yang ada sekarang ini nsangatalah beragam, diantaranya:

  • Day Care

Day Care adalah salah satu bentuk usaha kesejahteraan anak bagi anak yang orangtuanya tidak berkesempatan menyelenggarakan usaha kesejahteraan anak pada waktu mereka bekerja, yang juga menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3 tahun sampai memasuki pendidikan dasar.
  • PAUD
Paud adalah metode pengajaran yang sesuai untuk anak usia dini (khususnya usia 3 – 4 tahun) merupakan metode belajar dengan cara bermain. Dengan bermain, anak mendapatkan masukan-masukan untuk diproses bersama dengan pengetahuan apa yang dimiliki. 3 prinsip penting dalam pelaksanaan metode pendidikan:
1.    Memperhatikan segala pembiasaan dan pengetahuan dasar yang   dibutuhkan anak sesuai dengan perkembangannya, dengan cara pembelajaran yang disesuaikan dengan cara belajar anak yang khas, spontan tanpa tekanan melalui bermain.
  1.  Lingkungan pembelajaran (the learning environment) yang diusahakan sama dengan keadaan dan lingkungan anak yaitu rumah.
  2.  Peran guru (the role of the teacher) sebagai fasilitator yang mengikuti kebutuhan anak.
  • Taman Kanak – Kanak
Taman kanak adalah transisi dari kehidupan keluarga ke kehidupan sekolah. Taman kanak-kanak terdapat dua tingkat,  yaitu TK A dan TK B. Pembagian ini biasanya hanya didasarkan pada umur, kecuali untuk kasus khusus dimana anak dianggap belum mampu untuk naik kelas walaupun umurnya sudah mencukupi.  
  • Sekolah dasar
Anak yang telah mampu pad ataman kanak-kanak akan naik tingkat ke sekolah dasar. Dimana sekolah dasar ini adalah sekolah tingkat awal pendidikan formal yang ditempuh oleh seseorang. Disekolah dasar anak mulai diajarkan sesuatu yang lebih nyata dan lebih kepada pengetahuan umum yang mendasar.

Perkembangan Gender



Pasti udah sering denger donkk apah itu gender???gender adalahperbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
·         Pengaruh pola asuh
Orang tau ayah dan ibu memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan gender. Orang tua mengajarkan anaknya untuk membentuk suatu permainan yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan sesuai dengan gender anaknya. Laki-laki biasanya dengan bermain mobil-mobilan dll. Sedangkan perempuan biasanya diajarkan untuk bermain yang sesuai dengan bentuk permainan perempuan, seperti bermain boneka dll
·         Pengaruh teman sebaya
Pada usia remaja seiring dengan pertambahan usia dan bertambahnya teman sebaya, makan tuntutan untuk memliki identitas dalam gender semakin meningkat. Pada saat masih sekolah dasar umunya penampilan anak cewek dan cowok cenderung cuek dan apa adanya. Akan tetapi mulai menginjak sekolah menengah pertama pasti perubahan identitas gender semakin kuat, yang dulunya cuek sekarang mulai berdandan.
·         Gender dalam sekolah
Bias gender dalam sekolah sering kali tidak disadari, contohnya mayoritas guru sekolah dasar adalah perempuan jarang yang laki-laki. Anak laki-laki cenderung lebih bandel lebih sulit mengikuti pelajaran yang berlangsung dalam kelas sehingga nilainya cenderung dibawah nilai anak perempuan. Contoh lain lagi pendidikan pada gende sejenis STM dan SMK. STM cenderung sekolah untuk anak laki-laki karene mayoritas sisiwanya laki-laki. Sedangakan SMK cenderung lebih pada siswa perempuan.
·         Gender dalam media
Dalam perkembangan nya dimedia, peran gender sangat ditunjukkan sekali, misalnya laki-laki digambarkan lebih kompeten sebagai pekerja, statusnya lebih tinggi, keragaman pekerjaannya lebih banyak, sedangkan dibandingakan dengan perempuan, perempuan hanya sebagai ibu rumah tangga, dsb.
·         Klasifikasi peran gender
Androgini merupakan karakteristik feminine dan maskulin dalam setiap individu. Biasanya individu yang androgini lebih fleksibel, sehat mental dan kompeten daripada individu yang maskulin atau feminin. Androgini lebih mudah diajarkan sebelum anak masuk sekolah menengah pertama.

Minggu, 20 Juni 2010

PERKEMBANGAN EMOSI ANAK

Taukah anada apa yang dimaksud dengan emosi?????
Emosi adalah perasaan yang timbul ketika seseorang berada dalam suatu kejadian interaksi yang dianggap penting.Emosi ada kategorinya loohhh……Emosi yang spesifik (emosi yang jelas) vs tidak spesifik (emosi yang tidak jelas).Emosi berdasarkan Intensitasnya (kuat,lemah). Emosi berdasarkan klasifikasinya( Positif contohnya: senang, bahagia. Negatife contohnya: marah, jengkel, sedih).
Perkembangan Emosi
Tau gak kalo emosi itu dipengaruhi oleh faktor biologis?? Tapi faktor biologis hanyalah sebagai bagian dari emosi. Kapan sihh emosi dapat diekspresikan??? Kita harus memahami budaya tempat dimana kita berada misalnya budaya barat lebih terbuka jadi seandainya mereka tidak menyukai sesuatu maka akan langsung mengutarakannya, mengekspresikan diri mereka tanpa adanya batasan-batasan. Sedangkan budaya timur lebih tertutup, oaring timur cenderung memikirkan perasaan orang lain yang. Jadi emosi itu sangat dipengauhi oleh keterkaitan terhadap budaya dan hubungan dengan orang lain loohh…


Mengenal konsep Perkembangan Emosi ada 2 macam, yaitu :
• Emotion Regulation ( Pengaturan Emosi)
Sumbernya dari eksternal ke internal. Jadi orang tua yang mengenalkannya ke anak. Menggunakan strategi kognitif (berfikir positif tentang situasi), jadi kita harus dapat meredakan emosi kita dan mengaturnya. Biasanya emosi yang disituasi sebelumnya terbawa ke situasi yag lain, menyebabkan jadi diem, bengong, nglamun. Maka dari itulah regulasi stress harus diajarkan sejak dini oleh orang tua. Orang tua harus selalu memonitor, melatih sekaligus orang tua harus menolak,mengabaikan, dang mengubah emosi anak.
• Emotion Competence
Supaya terlihat kompeten secara emosional, seseorang harus dapat menguasasi konteks sosialnya. Pemahaman tentang keadaan emosi yang dialami, mendeteksi emosi orang lain, menggunakan kosa kata yang tepat untuk mengekspresikan emosi

Bayi juga sudah mulai menunjukkan perkembangan emosinya loohh.. Ada tkategorinya juga diantaranya:
Emosi primer:
3-6 bulan : senanga (joy),sedih (sedness), jijik (disgust)
2-6 bulan : marah (anger)
6 bulan pertama: terkejut (surprise), tertarik (interest)
6-8 bulan : takut (fear) mencapai puncaknya pada usia 18 bulan


Emosi yang disadari
1,5-2 tahun: empati, cemburu (jealousy), bingung (embaressment)
2,5 tahun : bangga (pride), malu (shame), bersalah (gulit)

Mekanisme Ekspresi
Tangisan : tangisan biasa, tangisan marah, tangisan kesakitan
Senyum: rileks, sosial.

PEERS

Pada Usia 3 – 12 tahun  anak lebih suka menghabiskan waktu dengan teman bermain sejenis kelamin. Laki-laki dengan laki-laki, perempuan juga dengan perempuan. Biasanya kalo  mereka  bermain bersama antara cewek dan cowok sering diledek dengan teman-teman yang lainnya.Tapi mulai masuk SD anak bermain, berkelompok & membina persahabatan. Gender mempengaruhi komposisi, ukuran dan interaksi di dalamnya. Anak perempuan berkelompok 2 – 3 orang banyak terlibat percakapan kolaboratif, biasanya bermain boneka, berjualan, masak-masakan, sedangkan anak laki-laki berkelompok lebih banyak bermain permainan kasar, kompetitif, mengambil resiko misalnya sepak bola, basket, memanjat, dll.

Hubungan orangtua-anak dengan teman sebaya sangat mempengaruhi sekalia karena orang tualah yang melatih anak untuk cara bersosialisasi dengan teman dan dunia sekitarnya, memberikan kesempatan anak untuk berinteraksi dan memutuskan seperti apa anaknya berkembang.
Peer Status
● Popular children (frequently dominates as a best friend and rarely dislike by peers)
●  Neglected children (infrequently dominated as a best friend but are not dislike by their peers)
● Rejected children (infrequently dominated as a best friend and are actively disliked by their peers)
● Controversial children (frequently nominated both as someone’s best friend and as being dislike)
Taukah anad pertemanan sangatalah berpengaruh terhadap pola piker dan kepribadian anak???  6 fungsi tersebut anatar lain:
● Companionship (spend time & collaborative activities)
● Stimulation (interesting information)
● Physical support
● Ego support (encourage, feedback)
● Social comparison (is it ok?)
● Intimacy & affection (warm & close relationship)
Mengenal Bullying. Bullying adalah perilaku verbal & fisik yang dimaksudkan untuk mengganggu seseorang yang lebih lemah. Yang paling sering terjadi adalah diejek tentang tampang atau cara bicara.  Korban bullying adalah anak cemas, menarik diri dan agresif .

Jumat, 11 Juni 2010

Perkembangan Bahasa


Perkembangan kognitif Vygotsky
Taukah anda tentang hal ini????
Perkembangan kognitif Vigotsky ini dapat meningkat jika didampingi orang yang lebih ahli atau dengan instruktur. Pencetusnya adalah orang cerdas yang bernama Lev Vygotsky pada tahun 1896-1934. Waahhh orang dulu banyak yang cerdas iaah…kenapa anak zaman sekarang justru lebih malas..???!!!;)
Sudahh tahukah anda mengenai ZPD??
ZPD (Zona of Proxima Development)ini ini juga dikenal dengan zona diman anak mampu menguasai suatu keahlian. Maksudnya adalah pada masa ini anak tidak mampu mengerjakan tugasnya sendiri, dimana ia memerlukan bantuan dari orang dewasa yang telah terampil. ZPD ini ada batas bawah dan batas atasnya loohh…Yang dimaksud dengan batas bawah ZPD adalah level pemecahan masalah yang di capai oleh anak secara mandiri. Sedangkan batas atas ZPD adalah level tanggung jawab tambahan yang dapat di terima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur yang mampu. bawah adalah tingkat keahlian yang dimiliki anak secara alami. Kalo ZPD atas itu adalah tingkat keahlian tambahan yang dimiliki anak dengan bantuan dari orang yang lebih ahli (instruktur).
Nahhh sekarang pasti belum banyak yang tahu menenai Scaffolding…
Scaffolding merupakan pemberian bantuan yang besar kepada anak selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut sehingga memberikan kesempatan kepada anak untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri dan mengambil alih tanggung jawab pekerjaan itu. Bantuan yang diberikan bisa berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah kedalam bentuk lain yang memungkinkan anak agar dapat lebih mandiri.

Mari kita mambahas mengenai perkembangan bahasa Vygotsky 
Tau ngaakk…??? Komunikasi kita diawali dengan tangisan yang akhirnya berkembang menjadi sebuah kata-kata yang berbentuk bahasa. Bahasa ini mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, gerak tubuh, ekspresi wajah, dll. Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, Perkembangan bahasa  selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak. Pada anak usia dini bahasa digunakan orang tua untuk merencanakan, membimbing dan memonitor aperilaku anak. Ada istilahh private speech juga loohh…. Private speech adalah penggunaan bahasa untuk kemampuan kemandirian pribadi yang ada di pemikirannya lebih gampangnya bicara kepada dan untuk dirinya sendiri. Pada usia 3-7 tahun dimulailah masa transisi yaitu anak mampu bebicara scara eksternal (bicara dengan diri sendiri yang diungkapkan) dan secara internal (berbicara dengan diri sendiri yang tidak diungkapka/berbicara dalam hati/dibatin saja). Biasanya anak yang melakukan private speech mereka lebih focus dan mempunyai kinerja yang lebih baik lloohhh...

Anak dan media : Teletubbies Vs Franklin

Sekilas Mengenai Teletubies dan Franklin

Waaahhhh siapa yang ngak kenal dengan serial film anak teletubbies…??? teletubbies (Television in the tummy of the babies) yang dalam bahasa indonesianya diartikan sebagai televisi di perut para bocah. Perkenalkan 4 personil teletubies Tinky-Winky (berwarna ungu), Dipsy (hijau), Laa-Laa (kuning), dan Poo(merah). Di kepala empatnya juga memiliki tanda masing-masing. Di dunia tubby ada rumah seperti bukit yang serupa dengan lapangan golf yang hijau ini disebut Teletubbyland, kincir angin, televisi, kelinci, yang selalu disinari matahari berwajah bayi imut-imut, dan noo-noo si vacum cleaner. Film serial anak-anak ini diciptakan oleh Anne Woods dan Andrew Davenport diperkenalkan di Inggris tahun 1995.


Siapa yang belum mengenal sosok yang satu ini???? Ini dia adalah Franklin. Seekor kura-kura yang lucu dan baik hati dalam cerita anak-anak. Sjarah franklin diciptakan oleh penulis kelahiran Winnipeg Paulette Bourgeois pada tahun 1986. Dalam cerita franklin, tidak hanya ada kura-kura saja, masih banyak lagi tokoh hewan-hewan yang digunakan untuk menarik minat anak-anak.

 
 
 
>> Data Umum :
Jenis     : film
Judul     : Teletubbies
Durasi   : 1 jam, 10 menit
Tanggal : 1 mei 2003


>> Penyampaian content :
Boneka seukuran manusia bercampur dengan manusia

>> Content atau isi cerita :
Didalam film teletubies ini menceritakan berbagai macam aktivitas-aktivitas yang sering dilakukan anak, hal-hal yang terlihat pada film ini yaitu anak menyikat gigi, seorang anak yang mencuci piring, terlihat anak-anak yang akan berangkat kesekolah, terlihat juga sekelompok anak-anak yang pergi berpetualang, terlihat juga para teletubbies membuat pudding, dan terakhir terlihat 2 orang anak laki-laki dan perempuan yang akan tidur bersama.


>> Tujuan/materi yang ingin disampaikan/ pelajaran yang bisa diambil :
Dalam terdapat berbagai macam tujuan, diantaranya:
1. Mengajarkan pada anak untuk rajin menyikat gigi.
2. Mengajarkan pada anak untuk membantu orangtua dalam menyelesaikan pekerjaan rumah seperti mencuci piring.
3. Mengarkan pada anak untuk rajin kesekolah.
4. Ingin menyampaikan pada anak bahwa bertemanlah dengan cara yang baik.
5. Mengarkan pada penonton khusus anak-anak untuk menggunakan pakaian yang seharusnya ketika tidur, misalnya piyama.


>> Sasaran pembaca atau sasaran penonton :
1. Film ini cocok untuk anak yang berusia 2 tahun keatas hal ini karena anak usia ini sudah mulai bisa mempresentasikan dunia mereka dengan kata-kata, bayangan dan gambar-gambar.
2. Film ini juga cocok untuk laki-laki maupun perempuan
3. Banyak memberikan pesan yang mudah dimengerti oleh anak
4. Film ini sangat menarik bagi anak-anak, dimana anak-anak cenderung menyukai warna-warna.
5. Film ini memiliki kelemahan, yaitu ada satu hal yang agaknya sulit dikenali anak-anak pada umumnya, yakni jenis kelaminnya. Sebab, kostumnya sama, aktivitasnya pun tak berbeda.
6. Film ini untuk anak yang kebih besar mungkin akan kebosanan.


>> Pengemasan media (kelebihan dan kelemahan) :
1. Banyak memberikan pesan yang mudah dimengerti oleh anak
2. Film ini sangat menarik bagi anak-anak, dimana anak-anak cenderung menyukai warna-warna.
3. Film ini memiliki kelemahan, yaitu ada satu hal yang agaknya sulit dikenali anak-anak pada umumnya, yakni jenis kelaminnya. Sebab, kostumnya sama, aktivitasnya pun tak berbeda.
4. Film ini untuk anak yang kebih besar mungkin akankebosanan.


>> Teori yang relevan :
Film ini terkait dengan teori piaget, khususnya anak yang sedang dalam tahap praoperasional diman pada tahap ini anak sudah mulai menggunakan gambaran-gambaran mental untuk memahami dunia. Pemikiran-pemikiran simbolik, yang direfleksikan dalam penggunaan kata-kata dan gambar-gambar mulai digunakan dalam penggambaran mental, yang melampaui hubungan informasi sensorik denagn tindakan fisik. (piaget, dalam dalam santrok 2007)



>> Data Umum :
Jenis  : buku
Judul  : faranklin (teman baru franklin)15 halaman, tahun 1997


>> Penyampaian content :
Full warna


>> Content atau isi cerita :
Didalam buku franklin ini, menceritakan tentang franklin yang mendapatkan teman baru, yang bertubuh besar jauh lebih besar darinya.pada awalnya franklin sangat takut dengan teman barunya tersebut, namun pada akirnya mereka berdua bersahabat.


>> Tujuan/materi yang ingin disampaikan/ pelajaran yang bisa diambil :
Dalam buku franklin yang berjudul teman baru ini, penulis ingin menyampaikan pada anak bahwa:
1. Janganlah melihat teman dari bentuk fisiknya saja.
2. Penulis ingin mengajarkan kepada anak untuk bekerja sama dengan teman, secara baik.
3. Mengajark kepada anak untuk saling berbagi.


>> Sasaran pembaca atau sasaran penonton :
Buku ini cocok untuk anak prasekolah. Dan buku ini juga Lebih cocok untuk anak laki-laki karena banyak terkandung permaianan yang seharusnya dilakukan anak laki=laki.

>> Pengemasan media (kelebihan dan kelemahan) :
1. Buku ini sangat menarik untuk anak-anak karena telah sesuai dengan tujuannya yaitu mengajarkan pada anak tentang cara bersosialisasi dan menghadapi teman baru.
2.  Untuk anak yang kebih besar akan membosankan


>> Teori yang relevan :
Pada buku franklin, saya menggunakan teori Erikson inisiatif Vs rasa bersalah dimana tahap ini adalah tahap ketiga ari erikson yang mengatakan bahwa pada tahap ini, terjadi selama tahun prasekolah. Begitu anak prasekolah memasuki dunia sosial yang lebih luas, mereka akan menghadapi lebih banyak tanntangan.
( Erikson, dalam santrok 2007)



Analisi dari kedua media (TELETUBBIES VS FRANKLIN)

Film teletubbies memang sangat menarik untuk tontonan anak-anak. Tidak hanya menjadi tontonan tapi didalamnya juga mengandung pembelajaran yang positif yang terkandung untuk anak-anak. Disini anak mulai diperkenalkan dengan warna, dan bentuk-bentuk yang beraneka ragam. Namun untuk anak usia 3 tahun kebawah umumnya belum dapat mengerti pesan yang disampaikan. Dalam film ini memiliki beberapa kelemahan dimana ini tidak adanya pengenalan gender. Menurut salah seorang anak,” poo adalah perempuan karena bajunya merah” sedanhgkan anak lain mengataka tingkiwingkilah yang perempuan karena bajunya ungu, sedangkan anak yang menganggap bahwa justru lala lah yang perempuan karena namanya Lala. Seperti yang kita ketahui, ketidak jelasan identitas berbahaya bagi perkembangan anak. Namun apa yang disajikan dalam film ini juga banyak memberikan pesan-pesan positif bagi anak-anak yang menontonnya, seperti halnya mengajarkan pembelajaran kepada anak untuk menyikat gigi, bersemangat untuk pergi kesekolah, merapikan tempat tidur ketika bangun, bersosialisasi kepada sesama dengan baik.

Adupun dengan buku cerita Franklin yang juga tidak kalah menariknya dari teletubbies, cerita ini melibatkan berbagai macam jenis hewan, yang dapat mengajarkan kepada anak pengenalan tentang jenis-jenis hewan, ini merupakan tujuan dari franklin dalam edisi (teman baru franklin), selain itu buku ini juga mengajarkan pada anak untuk saling berbagi dengan temannya, bersosialisasi dengan teman baru dan bekerja sama dengan baik. Pada anak yang belum dapat membaca, peran orang tualah yang sangat penting guna menjelaskan tentang isi yanga terkandung dalam cerita tersebut. Buku ini baik sekali untuk anak yang telak duduk di bangku TK/SD karena didalam cerita ini lebih focus terhadap lingkuangan sekolah dan lingkungan sekitar karena anak seusia ini sudah mulai berinteraksi terhadap lingkungan dimana ia berada.


My opinion/conclusion

Saya lebih menyukai teletubbies jika digunakan untuk anak-anak. Dimana dilihat dari segi audiovisual yang menarik untuk disajikan kepada anak-anak. Dalam penyajiannya juga disertakan adanya contoh secara langsung yang nyata mengajarkan anak untuk berperilaku positif, sehingga lebih mengena dalam memori anak untuk cenderung menirukannya. Sedangkan franklin penyajiannya melalui buku bacaan yang pesannya ditampilkan dalam bentuk kata-kata dan gambar sehingga hanya anak yang sudah mampu membaca saja yang dapat mengerti pesan yang tekandung didalamnya, anak yang belum dapat membaca mereka memerlukan bantuan dari orang yang lebih tua untuk mengetahui isinya, kalau tidak begitu anak cenderung untuk melihat-lihat gambarnya saja. Namun saran saya kepada orangtua, untuk anak yang usianya diatas 3 tahun, gunakanlah teletubbies sebagai media pembeajaran bagi anak, dan kenalkanlah kepada anak mana yang perempuan dan mana yang laki-laki sehingga anak tidak mengalami kekeliruan gender. Sedangkan pada Franklin dapat dipergunakan untuk pembelajaran bagi anak usia dini dengan pengarahan orang tua sampai dengan prasekolah