Seru nihh abis nonton film Motherhood, nggak bayangin nanti kalo sudah menjadi ibu yang harus mengurusi semua kebutuhan keluarganya,,,banyak belajar juga dari film ini,,bagi yang akan menjadi calon ibu wajib nonton film ini..:)
Sekilas tentang film ini…
Film ini menggambarkan kehidupan seorang wanita bernama elizha yang memilih menjadi ibu rumah tangga yang setiap harinya ia harus mengurus rumah, megurus anak, dan mengurus suaminya. Nggak jarang ia kehilangan waktu untuk dirinya sendiri dan akhirnya ia mengalami krisis.
KRISIS yang dialami Elizha sama seperti ibu lain jika tidak ada kesempatan untuk mengekspresikan keinginannya, hal itu terlihat dimana Elizha mengalami krisis sehingga ia sering sekali pergi bertemu teman-temannya diluar rumah.
Sesuai dengan krisis yang dialami oleh Elizha dan usianya yang termasuk dalam usia dewasa tengah dimana pada usia dewasa tengah individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik, sosioemosional, dan kognitifnya. Banyak hal yang terjadi sehingga mudah sekali terkena stress. Dalam film MOTHERHOOD ini terlihat saat Elizha memutuskan menjadi seorang ibu rumah tangga yang menyebabkan hobbinya menjadi tertunda dimana ia mempunyai kesukaan menulis, setelah menjadi ibu ia harus mengurusi keluarganya terutama anak-anaknya sehingga hobinya tersebut sedikit tertunda, selain itu terlihat saat ia berusaha tidak merokok terutama didepan anaknya.
Masa krisis yang dialami elizha adalah ketika dia merasa tidak kuat untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Dia berusaha menghindar dari kehidupan rumah tangganya karena dia merasa selama ini tidak ada orang yang peduli terhadap usahanya untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik, dia merasa selama ini tidak bisa mengekspresikan keinginannya setelah dia berumah tangga dan memiliki 2 anak. Namun akhirnya elizha mampu mengatasinya dan menyadari bahwa ini merupakan pilihan hidupnya yang telah dipilihnya.
Kunci utama komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga yang tampak pada keluarga Eliza dapat dilihat adanya komunikasi “The Balance Split Pattern”, yaitu anggota keluarga tersebut memiliki hubungan komunikasi yang sejajar, hal ini terlihat dalam peran masing-masing akan tugasnya, Elizha sebagai seorang istri yang mengurusi keluarga dan suaminya yang berperan sebagai pencari nafkah untuk keluarganya dan sering melupakan istrinya, sering tidak member kabar dan tidak mengangkat telepon dari Eliza, akhirnya terjadi kesalah pahaman yang menyebabkan Elizha berfikir kalau suamninya tidak memperhatikannya lgi. Namun pada akhirnya keluarga ini mampu merubah pola komunikasinya menjadi “ The Equality Pattern” dimana masing-masing anggota saling terbuka, jujur, tidak ada pemimpin dan pengikut, dan mengambil keputusan secara bersama. Hal ini terlihat saat Kejenuhan Eliza mulai berani terbuka pada suaminya tentang sikap suaminya. Eliza juga jujur pada suaminya bahwa telah mengajak pengantar surat kedalam rumahnya, dan membiarkan lelaki asing tersebut membantunya. Keterbukaan Eliza membuat suaminya juga menjadi terbuka padanya.
Menurut “ Stage in Interpersonal Relationship”, Eliza bermasalah dalam Stage Intimacy, dimana setelah menikah dan berkeluarga ia mengalami kecemasan akan kehilangan kebebasan. Eliza yang sebelumnya adalah seorang penulis merasa kebebasannya ia merasa kehilangan kebebasan untuk berbelanja atau bersenang-senang dengan temannya saat telah menjadi seorang ibu. Eliza juga mengalami Interpersonal Deterioration, dimana ia sempat menarik diri karena kejenuhannya menjadi seorang istri dan ibu, namun kecemasannya pada anaknya membuatnya kembali dan mencoba untuk melakukan Repair atau memperbaiki keadaan keluarganya.
Wahhh hebat yaa jadi ibu ternyata…pekerjaan yang sangat mulia dan tak dapat ternilai oleh materi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar